Senin, 11 Februari 2013

POHON INDUSTRI PARE

I.PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

 Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman sayuran yang berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman sayuran berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sukandar, 2006). Sayur Pare yang sering digunakan sebagai lalapan ternyata mengandung khasiat lebih bagi kesehatan. Pare alias paria kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid. Pare mengandung alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP30 (momordica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV/AIDS (Zheng et al. 1999; Grover dan Yadav, 2004). Akan tetapi, biji pare juga mengandung triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti spermatozoa, sehingga penggunaan biji pare secara tradisional dengan maksud untuk mencegah AIDS dapat mengakibatkan infertilitas pada pria (Girini et al. 2005; Naseem et al. 1998)..
B. TUJUAN
Ø  Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tanaman sayuran pare dan mengetahui teknik budidayanya dan manfaatnya .

C. MANFAAT TANAMAN SAYUR PARE
Rasa buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam pare
ini. Manfaat pare bagi kesehatan manusia adalah:
a)      Dapat merangsang nafsu makan
b)      Dapat menyembuhkan penyakit kuning
c)      Memperlancar pencernaan
d)     dan sebagai obat malaria
Ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak kalah
dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
a)      Dapat menurunkan panas
b)      Dapat mengeluarkan cacing kremi
c)      Dapat menyembuhkan batuk
d)     Dari beberapa analisa bahan gizi











II. TINJAUAN PUSTAKA
Anda tidak menyukai pare karena pahitnya? Cobalah baca ulasan berikut, karena pare ternyata mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Jenis sayuran ini banyak dijumpai di seluruh daerah di Indonesia. Pahit rasanya tapi kaya manfaatnya. Pare merupakan jenis sayuran yang tak asing lagi bagi kita. Pare mudah di jumpai mulai dari pasar tradisional hingga di supermarket. Namun mungkin hanya sedikit orang yang memasukkan sayuran ini ke dalam keranjang belanjaannya. Hal ini mungkin karena masih sedikit informasi mengenai khasiat sayuran yang banyak tumbuh di daerah tropis ini. Khasiat pare selama ini diketahui dari berita yang tersebar dari mulut ke mulut. Sejak zaman dahulu, khasiat pare ini telah diketahui oleh bangsa Cina. Pare digunakan sebagai obat penurun panas, obat diare, dan juga digunakan untuk menangkal keracunan makanan. Berikut ini beberapa manfaat pare bagi kesehatan: Melawan sel kanker, membuktikan bahwa pare dapat digunakan untuk melawan sel kanker. Penelitian ini menggunakan tikus sebagai binatang percobaan. Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya, diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker. Hasilnya, ternyata sel kanker yang terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari salah satu kandungan pare, yaitu lesichin yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang berfungsi untuk melawan sel kanker. Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena kanker. Menurunkan kadar gula Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus percobaan. Tikus-tikus itu diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu turun secara bertahap. Penurunan kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di dalam biji pare. Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat yang terkandung di dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi. Bila kadar gula dalam darah dalam kondisi rendah dapat dipertahankan, hal ini juga berhubungan dengan pembakaran lemak sehingga dapat dijadikan cara untuk mencegah kegemukan.
Kandungan dan khasiat lain Khasiat pare tidak hanya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Selain serat, pare juga banyak mengandung vitamin C, karotin, dan kalium. Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata. Karotin dapat meningkatkan aktivitas mata. Dengan kandungan ini, maka pare dapat untuk mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml. Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.
Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat yang dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke,
penyakit jantung dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dibutuhkan antioksidan.
Melihat sedemikian banyak khasiat yang dapat diperoleh dari pare, mungkin mulai sekarang pare akan menjadi sayuran idola. Namun mengingat rasa pare yang pahit, mungkin timbul keengganan untuk mengonsumsi pare setiap hari. Untuk mengurangi rasa pahit buah pare dapat dilakukan dengan merendam atau mencuci irisan buah pare pada air garam. Selain itu cara alternatif untuk mendapatkan khasiat pare tanpa terganggu olah rasa pahitnya yakni dengan dibuat teh. Rasa pahit yang merupakan ciri khas pare tidak akan begitu terasa. Oleh karena teh pare ini juga mengikutsertakan bijinya, maka seluruh zat berkhasiat yang terkandung di dalam biji pare dapat diperoleh dengan maksimal. Meski memiliki khasiat yang luar biasa, sebaiknya jangan mengonsumsi pare secara berlebihan, terutama untuk wanita hamil, sebaiknya batasi dalam mengonsumsi pare. Karena, pada percobaan yang dilakukan terhadap tikus hamil menunjukkan, pemberian jus pare dapat menimbulkan keguguran. Sebaiknya konsultasikan hal tersebut kepada dokter Anda. (Disadur dari berbagai sumber)




















III. PEMBAHASAN
Pare (Momordica charabtia)
Tanaman pare adalah tanaman sayuran, dan juga bisa juga digunakan sebagai tanaman herba semusim yang banyak tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini hidupnya menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan atau menjari, dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, berbintil-bintil, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan.
Tanaman pare yang di tanaman di lahan dasar- dasar perlindungan Tanaman pada awalnya benih langsung ditanam dilahan, namun dari 70 tanaman yang ditanam hanya 8 tanaman yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena cuaca yang terlalu panas, jarang disiram dan gulma yang banyak. Pada akhirnya kami menyemai tanaman pare sebelum ditanamkan di lahan. Setelah tanaman dipindahkan ke lahan, ada beberapa tanaman yang mati karena layu dan kering. Tanaman pare yang mati disulam kembali.
Pare, sangat bermanfaat untuk mengobati ganggua lever, mengendalikan diabetes melitus, menurunkan kadar kolesterol, sebagai anti virus, mengatasi gangguan sariawan, mengatasi gangguan demam, mengobati penyakit jantung dan stroke Manfaat Pare Sebagai Penangkal Sel Kanker Salah satu manfaat pare untuk kesehatan adalah dapat menjadi penangkal sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian di Jepang. Dalam penelitian tersebut, digunakan beberapa tikus yang diinjeksi sel kanker kemudian diinjeksi dengan ekstrak pare. Sayur pare tumbuh subur pada daerah dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar ditanah terlantar, tegalan, ditanam dipekarangan rumah atau dapat juga dbudidayakan. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, bercabang banyak, berbau tidak sedap dengan daun tunggal bertangkai dan letaknya berselang-seling. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal berbentuk jantung dan berwarna hijau tua. Buah pare memiliki rasa yang pahit oleh karenanya sangat sedikit orang yang suka untuk mengkonsumsi buah pare  ini. Buah pare ini dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam olahan makanan, diantara dibuat menjadi sayur Pare atau Paria. Dari rasanya yang pahit itu ternyata buah Pare mengandung banyak sekali manfaat untuk tubuh kita. Buah Pare mampu untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit kronis. Pahit tetapi menyehatkan.Berikut adalah kandungan beberapa zat yang bermanfaat di dalam  buah Pare yang bermanfaat untuk tubuh kita:
  1. Buahnya yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan zat warna Daunnya mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C yang terkandung dalam buah pare, bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit. Yaitu menjaga kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan utra violet. Ini berarti buah pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
  2. Salah satu  manfaat sayur pare untuk kesehatan adalah dapat menjadi penangkal sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian di Jepang. Dalam penelitian tersebut, digunakan beberapa tikus yang diinjeksi sel kanker kemudian diinjeksi dengan ekstrak sayur pare. Setelah mereka mengamati perkembangan sel kanker dalam tubuh tikus tersebut, hasilnya menampakkan bahwa sel kanker yang di injeksi berhenti berkembang.
    Hasil penelitian tersebut menunjukkan manfaat buah pare sebagai penangkal sel kanker. Manfaat ini dapat diperoleh karena pare mengandung zat lesichin yang dapat meningkatkan kekebalan untuk menangkal perkembangan sel kanker. Tidak hanya itu, sayur pare juga memiliki kandungan beberapa zat yang dapat mencegah sel kanker. Sehingga bagi Anda yang bukan penderita kanker dapat mengonsumsi buah pare untuk mencegah serangan kanker.
  3. Selain sebagai makanan, pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan. Kadar kalsium didalam  sayur pare  tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pancreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi, mungkin kadar glukosa  membanjir dapar dicegah, sehingga kadar glukosa dalam darah akan menjadi normal atau menjadi terkontrol Senyawa fitokimia lutein dan likopen didalam sayur pare berkasiat sebagai anti kanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus. Prof Lee-Huang dari Universitas New York juga menemukan zat yang luar biasa pada  sayur pare, yakni senyawa anti HIV-AIDS yaitu alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP 30 (Momordica antiviral protein 30). Zat berkhasiat ini banyak terdapat pada biji pare tua. Di amerika sendiri, kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan.Obat tersebut diakui dapat menahan laju perkembangan  virus HIV-AIDS. Berkat terapi sayur pare, para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan Amerika Serikat secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tak berlebihan kiranya,jika para ahli di dunia medis optimis dalam 10 tahun kedepan, bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS.
  4. Sayur pare juga kaya serat, vitamin C, karoten, dan kalium. Seratnya baik untuk menjaga kesehatan pencernaan, dan karotennya dapat meningkatkan aktivitas dan kesehatan mata, seperti karoten pada wortel. Kalium punya kemampuan mengatasi konsumsi natrium yang berlebihan sehingga membuat pembuluh darah lebih lentur, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Sedangkan vitamin C pada  sayur pare punya khasiat memelihara kecantikan dan mengatasi ancaman dari sinar ultra violet. Nah ternyata ternyata sayur pare bermanfaat untuk kecantikan juga kan.., ini dikarenakan setiap 100 gram pare mengandung 120 ml vitamin C. ternyata buah pare banyak sekali khasiatnya bukan, dan bagaimana soal rasa pahitnya, Anda bisa merendamnya denga air berkali-kali, atau mencucinya dengan air garam, niscaya rasa pahit tersebut akan hilang.
  5. Bagian pare yang memiliki kashiat antara lain: Pare yang masih muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaaan, obat malaria, penyakit kuning dan bronkhitis. Daun pare juga tidak kalah penting dengan buahnya. Beberapa manfaat daun pare, diantaranya dapat menyembuhkan batuk, menurunkan panas, mematikan cacing kremi, mengobati bisul, dan bermanfaat juga untuk membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan. Selain buah dan daunnya, bagian pare yang juga bermanfaat untuk mengobati penyakit, adalah akarnya. Akar pare berkasiat untuk mengobati disentri amuba dan wasir. Biji pare sendiri, merupakan atioksidan yang cukup kuat yang dapat menghambat pembentukan sel kanker dan mencegah penuaan dini. 
Cara pengobatan menggunakan buah pare antara lain:
1.      Diabetes atau kencing manis
Siapkan 200 gram buah pare yang telah dicuci dan diiris tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusan tersebut tiap hari. Cacingan Seduh 7 gram daun pare dengan air panas,dinginkan lalu saring air rebusannya.Tambahkan satu sendok the madu,minum sebelum sarapan.
2.      Demam
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan segelas air dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.
3.      Bisul
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga tersisa satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.
  1. Disentri Amuba
    Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong .Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu minum.Tambahkan sedikit gula bila perlu.
  2. Wasir
    Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus.oleskan ramuan ini pada wasir.
  3. Bronkhitis
    Sediakan dua buah pare, lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik untuk menyembuhkan anemia,radang perut,sakit pada hati,nyeri haid,reumatik dan melangsingkan tubuh.
Meskipun pare begizi tinggi dan  dapat mengobati berbagai macam penyakit, namun bagi wanita hamil,tidak dianjurkan mengkonsumsi pare.Pasalnya pare,mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan. Selain itu, batasi juga konsumsi pare pada anak-anak,karena pare dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dikawatirkan kadar gula anak akan anjlok atau menurun,padahal gula berperan dalam penting dalam pertumbuhan anak. 
B. USAHATANI PARE
A. Syarat Tumbuh
Pare mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi
1)      Dapat menyesuaikan diri terhadap iklim yang berlainan baik suhu dan curah hujan yang tinggi
2)      Dapat hijau sepanjang tahun dan tidak tergantung musim
3)      Membutuhkan drainase tanah yang cukup baik
4)      Memerlukan tanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik
5)      Memerlukan PH antara 5 - 6
6)      Ketinggian antara 1 meter hingga 1500 meter dpl.
B. Pengolahan Tanah
Tanah yang akan ditanami pare diolah terlebih dahulu dengan membersihkan dari tanaman lain seperti rumput dan mencangkul tanah agar gembur, minimal 10 hari sebelum tanaman pare ditanam. Buat guludan dengan ukuran lebar 150 cm sampai dengan 250 cm, sedangkan panjangnya dapat mencapai 10 meter atau disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Antara guludan satu dengan guludan yang lainnya dibuat parit dengan lebar 75 cm dan kedalaman 30 cm. Arah pembuatan guludan sebaiknya membujur dari utara ke selatan dengan maksud agar tanaman mendapat sinar matahari langsung dan penuh untuk proses fotosintesa. Buat lubang tanam dengan panjang 25 cm, lebar 25 cm dan dalam 25 cm (25x25x25) atau bisa juga dengan ukuran 50 x 50 x 50. Jarak antar lubang tanam 75 cm x 75 cm atau 100 cm x 100 cm.
C. Benih/ bibit
Ada dua jenis benih yang dapat dipakai untuk penanaman pare. Jenis pertama adalah benih/ biji yang langsung ditanam dilapang dan yang kedua adalah benih yang telah melalui proses persemaian. Pemakaian kedua jenis ini tergantung pada musim dimana penanaman akan dilakukan. Kalau penanaman dilakukan pada musim penghujan lebih baik penanaman dilakukan dengan menggunakan benih/ biji langsung, karena daya tumbuh benih dilapang pada kondisi tersebut dapat baik. Sedangkan apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau sebaiknya penanaman dilakukan dengan menggunakan benih yang telah disemai terlebih dahulu, karena akan terjamin daya tumbuh benih yang akan ditanam dilapang. Benih sebaiknya ditanam berasal dari tanaman yang sehat, kuat dan mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi. Untuk itu disarankan memakai benih yang telah berlabel yang telah direkomendasikan oleh Balai Pengendalian Mutu dan Sertifikasi Benih.
D. Penanaman
Penanaman dapat dilakukan melalui dua cara. Cara pertama benih/ biji langsung ditanam dan cara kedua benih disemaikan terlebih dahulu ditempat terpisah sampai benih tersebut tumbuh beberapa helai daun, baru di pindah dilapangan.

E. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pemeliharaan tanaman pare dilapang meliputi penyiangan, penyulaman, pembumbunan, pemangkasan, pembungkusan, pembebanan, pembuatan turus dan para-para.
Ø  Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan semua jenis tanaman yang tumbuh selain tanaman pare. Tanaman jenis lain dapat berupa rumput-rumputan, gulma, dan tanaman lainnya. Pembersihan ini dilakukan disekitar batang/ akar tanaman atau diantara parit-parit yang ada dengan menggunakan tangan (dicabut), kored atau cangkul. Penyiangan tanaman dilakukan untuk mengurangi atau menghindari persaingan antara tanaman pare yang ditanam dengan jenis tanaman lain yang mungkin tumbuh disekitar tanaman pare dalam penyerapan unsur-unsur hara, air dan matahari. Disamping itu penyiangan dilakukan untuk menghindari kemungkinan tumbuhnya hama dan penyakit yang mungkin timbul dari tanaman yang tumbuh selain tanaman pare.
Ø  Pemangkasan
Pemangkasan tanaman pare dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan batang utama. Tinggi ideal batang utama tanaman pare adalah 2 - 3 meter. Jika panjangnya melebih dari itu, tanaman tidak produktif lagi oleh karena itu tanaman perlu dipangkas. Tunas yang akan tumbuh dari hasil pemangkasan tersebut dialihkan kesamping melalui para-para. Sebagai awal perambatan tunas yang tumbuh tersebut dapat digunakan tali.
Ø  Pembungkusan
Untuk menghasilkan buah pare yang mulus dan permukaan kulit tidak bolong, maka sebaiknya dilakukan pencegahan melalui pembungkusan buah pare. Tindakan pembungkusan buah pare ini dimaksudkan adalah untuk mencegah serangan lalat buah yang menyerang buah pare pada waktu usia muda. Bahan pembungkus dapat digunakan kertas atau daun pisang yang telah kering (klaras). Waktu ideal dilakukannya pembungkusan adalah pada waktu tanaman telah menghasilkan buah pare dengan ukuran batang korek api, atau kurang lebih berumur kira-kira 1,5 bulan.
F. Pemupukan
Salah satu bagian dari pemeliharaan tanaman pare adalah pemupukan. Pemupukan dilakukan untuk mendapatkan tanaman sehat, kuat dan dapat berproduksi sesuai dengan potensi yang ada dalam tanaman tersebut. Pemupukan dasar dilakukan pada 1 - 2 minggu sebelum tanaman pare ditanam, atau dilakukan pada saat pengolahan tanah atau pada waktu pembuatan lubang tanam. Beberapa petani sayuran di Jakarta Timur, pemberian pupuk dasar dilakukan dengan cara membenamkan sebanyak 2 - 3 kg pupuk kandang yang sudah matang kedalam lubang tanam dan biasanya ditambah 15 - 20 gram pupuk NPK perlubang tanam. Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah tanaman telah berumur 3 minggu. Dosis pemupukan diberikan sangat tergantung pada jenis tanah dan iklim setempat dimana tanaman pare ditanam. Untuk jenis tanah yang berpasir kombinasi pupuk urea, TSP, dan KCI yang diberikan sebaiknya dengan perbandingan 1 : 2 : 2, sedangkan untuk jenis tanah liat sebaiknya diberikan pupuk dengan kombinasi urea, TSP, dan KCl sebanyak 1 : 2 : 1.
G. Pembuatan Turus dan Para-para
Tanaman pare merupakan tanaman yang merambat dan menjalar, oleh karena itu diperlukan suatu tempat dimana nantinya buah pare tersebut dapat bergantung dengan baik, sehingga pertumbuhan buah pare dapat maksimal. Turus dibuat untuk memanjat batang utama pare, sedangkan para-para digunakan untuk menjalarnya tunas-tunas dari batang utama yang nantinya akan menghasilkan buah pare. Tinggi turus dan para-para berkisar 1,5 sampai 2 meter. Hal ini dengan mempertimbangkan agar mudah dalam pemeliharaan tanaman terutama pada waktu panen dan mudah dalam melakukan penyiangan dan pembumbunan serta mudah dalam mengontrol tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Berbagai macam cara dan bentuk pembuatan turus dan para-para. Bahan yang dipakai sebaiknya bambu dengan ukuran sedang. Sebagai penghubung antara tanaman satu dengan yang lainnya diberikan tali.
H. Pengendalian Hama dan Penyakit Pare
Salah satu syarat agar tanaman pare dapat tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah adalah tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud dengan hama adalah semua jenis hewan yang dapat mengganggu tanaman sehingga merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adalah semua jenis gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan kekurangan unsur hara dalam tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman harus didasarkan pada prinsip ambang ekonomi, artinya pengendalian hama dan penyakit baru dapat dilakukan secara intensif apabila dari segi ekonomi serangan hama dan penyakit mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Disamping itu dalam mengendalian hama dan penyakit prioritas pengendalian dengan cara memperbaiki kondisi lingkungan setempat, sedangkan aplikasi pestisida dilakukan pada urutan terakhir.
J. Pasca Panen
Setelah dipetik sebaiknya pare sudah mulai ditaruh pada suatu wadah. Untuk keperluan pasar tradisional sebaiknya digunakan karung-karung yang bersih. Pare disusun berdiri dalam karung, hal ini menghindari pare tertimbun dengan beban berat diatasnya. Pada waktu mengangkat atau menaruh jangan sampai dilempar untuk menghindari memar pada tanaman pare. Untuk memenuhi konsumsi pasar supermarket sebaiknya dikemas dengan menggunakan plastik tipis dan tembus pandang. Sebelum dikemas dengan plastic sebaiknya pare dibersihkan dari kotoran yang menempel pada pare, sehingga diharapkan penampilannya baik bersih dan rapi.








KHASIAT RASA PAHIT PARE

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk, radang tenggorokan, Sakit Mata merah, Demam, malaria.; Menambah napsu makan, kencing manis, Rhematik, Sariawan; Bisul, Abses, Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan;
BAGIAN  YANG DIPAKAI: 


Buah, biji, bunga, daun dan akar.
Kegunaan :
Buah:
a)      Batuk, radang tenggorok (pharyngitis).
b)      Haus karena panas dalam.
c)      Mata sakit dan merah.
d)     Demam, malaria.
e)      Pingsan karena udara panas (heatstroke).
f)       Menambah napsu makan.
g)      kencing manis.
h)      Disentri.
i)        Rheumatism, rematik gout.
j)        Memperbanyak air susu (ASI).
k)      Datang haid sakit (dismenorrhoea).
l)        Sariawan.
m)    HIV-AIDS.
Bunga:
Ø  Pencernaan terganggu
Daun:
a)      Cacingan.
b)      Luka, abses, bisul.
c)      Erysipelas.
d)     Terlambat haid.
e)      Sembelit, menambah napsu makan.
f)       Sakit lever.
g)      Demam.
h)      Melancarkan pengeluaran ASI.
i)        Sifilis, kencing nanah (Gonorrhea).
j)        Menyuburkan rambut pada anak balita.
Akar:
Ø  Disentri amuba.
Ø  Wasir.

Biji:
a)      Cacingan.
b)      Impotensi,
c)      Kanker. 

PEMAKAIAN:
Ø  Untuk minum: 15-30 g di juice atau di rebus.
Ø  Pemakaian luar. Buah atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat pada luka bakar, bisul, abses, eksim, digigit serangga, biang keringat (miliaria), melancarkan pengeluaran ASI, dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke:
Ø  Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah.Buang isinya, potong- potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,minum.
2. Diabetes:
Ø  200 g buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum, lakukan setiap hari.
Ø  200 g buah pare dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,minum, Lakukan setiap hari.
3. Disentri.
Ø  Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau dijuice, airnya diminum. Segera minum air matang. Satu kali minum 200 cc.
4. Disentri amuba, diare:
Ø  Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 g. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu diminum.

5. Cacingan pada anak:
Ø  Daun segar sebanyak 7 g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas.Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
Ø  Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat. Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.
     6. Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan:
Ø  Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas. Ramuan  ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.
Ø  Ambil daun pare yang masih segar secukupnya, lalu dicuci bersih.Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu diperas dengan sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala. Lakukan setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi dan anak balita.
7. Bisul, abses:
Ø  Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.
8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan:
Ø  Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus.Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum makan.
9. Kencing nanah:
Ø  6 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 2 jari kulit kemboja, 1 jari rimpang temulawak, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan makalah diatas,maka penulis mengambil kesimpulan bahwa;

Ø  Pare merupakan tanaman sayuran yang juga sanagat bermanfaat bagi kesehatan manusia seperti dapat mengobati dan mencegah berbagai macam jenis penyakit
Ø  Keberhasilan budidaya tanaman pare sangat ditentukan dari penggunaan teknik budidaya yang dipakai, kecermatan dalam melakukan pemeliharaan dan pengendalian, dan sangajuga sangat dipengaruhi oleh benih yang berkualitas.
Ø  Kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan.Obat tersebut diakui dapat menahan laju perkembangan  virus HIV-AIDS. Berkat terapi sayur pare, para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan Amerika Serikat secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat.
Ø   







DAFTAR PUSTAKA
·         Adimunca C. 1996. Kemungkinan Pemanfaatan Ekstrak Buah Pare Sebagai Bahan Kontrasepsi Pria. Cermin Dunia Kedokteran. 112:12-14
·         Basch E, Gabardi S, Ulbricht C, 2003, Bitter melon (Momordica charantia): a review of efficacy andsafety, Am J Health Syst Pharm., 60(4): 356-9.
·         Chuthbert AW, Wong PYD. 1986. Elektrogenc anion secretion in cultured rat epididymal epithelium.Physio. 78:335-345.
·         Dixit VP, Kimnna P, Bhargava SK. 1978. Effects of Momordica charantia L. Fruit extract on the Testicular Function of Dog. J. Med. Plant Res. 34:280.
·         Ganote CE, Seabra-Gomes R, Nayler WG, Jennings RB. 1975. Irreversible Myocardial Injury in Anoxia Perfused Rat Hearts. Am. J. Pathol. 80:419.
·         Girini MM, Ahamed RN, Aladakatti RH, 2005, Effect of graded doses of Momordica charantia seedextract on rat sperm: scanning electron microscope study, J BasicClin Physiol Pharmacol., 16(1):53-66.
·         Grover JK, Yadav SP, 2004, Pharmacological actions and potential uses of Momordica charantia: a review, J Ethnopharmacol., 93(1):123-32.
·         Herman MJ. 1996. Pemanfaatan hormon dalam kontrasepsi. Cermin Dunia Kedokteran. 112: 5-11. 

0 komentar: