Jumat, 24 Mei 2013

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL BERSAMA PEMULUNG



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemulung, ya  pemulung yang sering mengambil sampah-sampah di tempat sampah kita untuk mereka jual kembali dengan tujuan untuk mendapat kan uang.mungkin itu sudah menjadi hal yang tidak asing bagi kita semua begitu mudah  menemukan anak-anak yang sedang memulung di lingkungan sekitar kita akan tetapi taukah kita bagaimana keadaan  mereka? bagaimana kerja keras nya mereka untuk menyambung hidup nya dan bersekolah? apa saja pengalaman yang mereka alami? mengapa mereka harus memulung apakah tidak ada pekerjaan lain kah yang dapat mereka lakukan? ya saya tahu itu semua yang muncul di benak kita pertanyaan-pertanyaan yang sangat lumrah. dan di dalam makalah ini kami akan menggambarkan sedikit bagaimana perjuangan  mereka?dan resiliensi(kerja keras)mereka.
B.     Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah character building dari dosen

C.    Manfaat
Agar kita dapat mengetahui pengertian dari pemulung dan bagaiman kehidupan mereka sebagai pemulung.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pemulung
Pemulung adalah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah tertentu untuk proses daur ulang. Pekerjaan pemulung sering dianggap memiliki konotasi negatif.
Pemulung di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
1.      pemulung lepas yaitu pemulung yang bekerja sendiri tanpa mengandal kan bandar.
2.      Pemulung bandar yaitu pemulung yang di pinjamkan uang oleh bandar mereka dan memotong uang pinjaman tersebut saat  membeli barang dari pemulung. Pemulung yang berbandar hanya boleh menjual hasil mulung nya kepada bandar lain,dan kebanyakan bandar-bandar itu memberikan  rumah kepada pemulung dan letak rumah itu satu tanah dan tidak berjauhan dengan rumah sang bandar atau di mana tempat penampungan barang nya.
Pemulung adalah pahlawan bagi lingkungan hidup kita.bagaimana tidak mereka bersedia dengan senang hati mengmabil sampah-sampah kita yang dapat di daur ulang akan tetapi kebanyakan orang tidak sadar akan hal ini bahkan banyak di daerah perumahan yang memangsang tanda pemulung tidak boleh masuk!, padahal tanpa mereka sadari hal itu tidak manusiawi. Padahal tanpa pemulung kita tidak akan tahu bagaimana lingkungan kita mungkin kumuh penuh sampah karna tidak ada yang mengambilnya untuk di daur ulang kembali. Maka dari sekarang peduli lah pada lingkungan dan pemulung karena tanpa kita sadari mereka adalah pahlawan lingkungan hidup kita semua.
B.     Kehidupan Pemulung
Terdapat perumahan kumuh di belakang gedung-gedung mewah Jakarta, hanya sebagian kecil orang mengetahui ada banyaknya keluarga tinggal di rumah yang hanya berbahan beberapa kayu untuk tetap memperkokoh rumahnya dan selebihnya adalah kardus. Semua yang tinggal disana adalah pemulung, bahan-bahan untuk membuat rumah, mereka dapatkan dari hasil memulung.
Memulung barang-barang bekas adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan sesuap nasi, supaya mereka dapat bertahan hidup. Mereka hanya berpikir untuk makan hari ini, hari esok, dan hari-hari berikutnya. Hanya itu yang mereka inginkan, karena memikirkan keinginan-keinginan lain yang memang mereka inginkan, tapi itu hanya sia-sia dan impian semata. Impian yang tidak pernah terkabul, seperti mereka ingin mempunyai sebuah rumah yang berbahan dasar semen dan batu bata yang sangat kokoh, sehingga mereka tidak akan mengalami kebocoran ketika hujan dan tidak merasakan terik matahari masuk ke celah-celah rumah seperti layaknya rumah kardus mereka.
Menjadi seorang pemulung telah mereka lakukan +20 tahun, sungguh miris mendengar telah berpuluh-puluh tahun mereka menjadi seorang pemulung. Pemulung tak layak dikatakan sebagai pekerjaan atau profesi, tetapi nyatanya di Indonesia, khususnya di ibukota Jakarta, banyak penduduk di Jakarta adalah pemulung. Mereka jauhkan gengsi mereka untuk mengambil botol-botol bekas diantara orang-orang sedang makan, mereka rela mencari kardus, plastik, dan barang-barang bekas lainnya di tong sampah yang sangat menyengat baunya. Apakah itu layak disebut pekerjaan? tentu saja tak layak, tetapi apa mau dikata itu yang mereka lakukan demi melepaskan dahaga dan kelaparan. Daripada sebagai pengemis yang hanya duduk-duduk meminta, tidak melakukan sesuatu hal atau seorang preman memalak pengamen-pengamen jalanan.
Awalnya mereka merasakan letih yang tak kunjung berhenti menjadi seorang pemulung dan sempat putus asa susahnya hidup di Jakarta. Tetapi perasaan itu sirna, karena memikirkan anak-anak mereka yang membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Itulah rasa kebersamaan yang mereka miliki, perasaan sayang terhadap keluarga menghancurkan segala keputusasaan mereka dan memberikan semangat tersendiri terhadap mereka untuk tetap membahagiakan keluarganya. Terharu mendengar keluarga pemulung yang hidup tak layak tetapi rasa kekeluargaan yang mereka miliki sangatlah besar.
Kita patut mengambil pelajaran berharga dari pemulung, semangat, kasih sayang, dan kesabaran yang mereka miliki. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki sekarang, hidup di dunia janganlah hanya berfoya-foya, menghabiskan uang, tetapi lihatlah orang-orang kecil di sekitar kita yang sangat susah untuk mendapatkan makan apalagi uang dan tempat tinggal yang layak seperti halnya keluarga-keluarga lain. Jangan pernah mengeluh dengan apa yang dimiliki sekarang, jalani dengan rasa ikhlas, selalu berdoa kepada Tuhan YME dan yakinlah Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita. Sayangilah orang tua seperti orang tua menyayangi kita di waktu kecil, karena tanpa merekalah kita tidak bisa hidup seperti saat ini, merasakan hidup di dunia dengan kenikmatan yang Tuhan berikan.

Pemulung adalah pahlawan lingkungan hidup dan itu benar. Pemulung sampah di sekitar kita, yang hampir tanpa kenal lelah dan bosan terus memunguti sampah setiap harinya. Sampah di sekitar kita, berupa sampah plastik, kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas koran yang tidak lagi berguna, bekas - bekas besi yang tidak mudah di cerna oleh udara dan tanah dan aneka sampah lainnya yang mungkin bagi pemulung sangat berguna sekali guna menyambung hidupnya dan keluarga mereka.
Pekerjaan mereka tentunya ikut membersihkan "Lingkungan Dari Sekitar Tempat Tinggal Maupun Tempat Beraktivitas Kita". Betapa mulianya pekerjaan mereka, tak mengenal, panas, hujan maupun angin. melihat pekerjaan mereka, apakah kita Peduli terhadap Pemulung? Secara jujur banyak yang tidak peduli, dan pernyataan kasarnya adalah, selama mereka dapat uang, silahkan lakukan memulung sampah!
Bahkan banyak tempat disekitar kita yang memasang tanda larangan bagi pemulung, dengan banyak alasan. Antara lain, curiga apabila salah satu dari pemulung akan mencuri barang - barang kita yang masih berguna. Selama kita mampu menjaga barang kita, mengapa takut dan curiga?
Ini satu ajakan dari sisi kemanusiaan, mari mulai peduli dengan pemulung yang adalah pahlawan lingkungan hidup dengan cara sederhana. Kumpulkan barang - barang kita, semisal botol air mineral, plastik, kardus bekas makanan dll dalam satu wadah, kemudian apabila ada pemulung datang, serahkan kepada mereka untuk di daur ulang di tempat yang semestinya.
Dengan metode tersebut, maka kita sendiri telah peduli lingkungan agar lingkungan kita menjadi bersih. Dan juga kita telah menolong meringankan beban para pemulung dalam mengais rejeki dari mengumpulkan sampah. Itu akan bernilai ibadah bagi kita.

D.    Bermental Pemulung

Apa sih yang ada di benak kita ketika mendengar kata PEMULUNG? Sepertinya gak jauh dari lusuh, dekil, kotor, kumel, dan miskin, atau mungkin ada juga yang memberi cap mereka “Maling Jemuran”. Gambaran demikian memang tidak salah, walaupun tidak selamanya benar. Namun dalam realita mereka memang tervisualisasikan demikian.

Gambaran yang kita miliki tersebut sesungguhnya didasari oleh mata fisik, atau bisa disebut mata keduniaan. Karena mata fisik atau mata keduniaan yang kita miliki hanya mampu melihat sampai pada tataran fisik. Ia bisa melihat apa yang tersurat, namun tidak bisa melihat apa yang tersirat. Untuk bisa melihat apa yang tersurat maka anda harus menggunakan mata non-fisik anda. Mata yang mampu membantu Anda melihat yang tersurat. Yang mampu melihat jauh lebih dalam menembus dunia fisik. Dengan MATA MAKNA kita akan mampu meraih makna, hikmah, dan pelajaran dari setiap hal yang kita alami.

Kita hanya menggunakan MATA FISIK maka kita cenderung memperoleh gambaran ataupun kesimpulan yang cenderung NEGATIF. Buktinya? Ya seperti tadi. Namun dengan menggunakan MATA MENTAL maka kita akan memperoleh gambaran yang POSITIF terhadap PEMULUNG. Anda hanya harus melihat lebih jauh dan lebih dalam terhadap PEMULUNG, mari kita buktikan!

1.      Tahukah Anda kalau seorang PEMULUNG merupakan pribadi yang MEMIMPIN? Pemimpin itu berasal dalam bahasa inggris berarti “lead” atau “to lead” yang berarti berada di depan, paling dahulu. PEMULUNG pantas disebut sebagai pribadi yang MEMIMPIN karena ia memiliki kebiasaan luar biasa, yakni berikhtiar menjemput rizki di pagi buta. Waktu di saat sebagian besar dari kita masih enak terlelap tidur. Untuk kebiasaan ini mereka pantas mendapatkan predikat ETOS KERJA EXCELLENT.

2.      PEMULUNG bekerja mengais sampah. Melalui proses ini mereka mampu memilah untuk kemudian memilih barang-barang yang berharga di antara gundukan sampah. Mereka mampu melihat dan membedakan antara sesuatu yang berharga/bermanfaat dengan yang tidak. Mereka adalah pribadi yang memiliki KESADARAN PENUH akan hal-hal yang bermakna bagi kehidupan mereka. Dan mereka tidak segan-segan dan ragu untuk mendapatkannya.

3.      Apa sih yang terjadi ketika seorang PEMULUNG tidak mendapatkan apa yang ia cari di satu tempat sampah? Menyerahkah? Jawabnya: tentu TIDAK! Anda akan mendapati mereka mencari tempat sampah yang lain, gundukan sampah yang lain. Hal ini menunjukkan mereka memiliki salah satu MENTAL SUKSES, mental pantang menyerah. Yang memberi mereka kekuatan untuk mencari dan mencoba lagi di waktu yang akan datang (masa depan). Bukankah masih banyak dari kita yang begitu mudah menyerah dalam meraih sesuatu ketika kegagalan menghampiri kita?

Mulai sekarang yuk kita lihat segala sesuatunya dengan MATA MENTAL kita. Mata yang menjadikan kita termotivasi untuk Bermental “PEMULUNG”.


Mereka adalah sosok yang begitu mengagumkan! karena mereka tak pernah mengenal lelah, hujan, panas, badai, siang, malam, pagi hari demi mendapatkan sampah yang dapat membuat mereka tetap hidup dan membiayai sekolah anak-anak mereka .
Ya mereka seperti itu demi memenuhi kebutuhan  mereka dan  itulah adalah desakan hidup mereka seperti yang tertuang di teori desakan  murray dan inilah isi dari teori murray  “kebutuhan manusia berdiri sendiri-sendiri ,terpisah suku  dari yang lain, yang artinya manusia merasa harus memenuhi dan bekerja keras demi untuk menyambung hidup nya karna tanpa mereka sadari mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain.dan itulah yang terjadi kepada mereka yang berusaha dengan tangan mereka sendiri untuk melajutkan kehidupan mereka walau begitu banyak rintangan dan penderitaan yang mereka alami tapi mereka tetap berusaha keras dengan sekuat tenaga mereka untuk bertahan hidup karna mereka tidak dapat memililh dan berbuat apa-apa karena ini sudah menjadi jalan  takdir mereka yang berjuang hidup dari sampah yang di hasilkan oleh masyarakat sekitar tempat mereka tinggal.
kebutuhan berdasarkan teori kebutuhan atau need muray:
Pengertian Kebutuhan (Needs) Kebutuhan adalah suatu konstruk (fiksi atau konsep hipotesis) yang mewakili suatu daya dalam diri seorang individu pada bagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi, dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan kadang-kadang langsung dibangkitkan oleh proses-proses internal tertentu pada diri seorang individu, tetapi lebih sering (bila dalam keadaan siap) oleh terjadinya salah satu dari sejumlah kecil tekanan yang secara umum efektif (pengaruh-pengaruh lingkungan) dalam diri seorang individu. Jadi, kebutuhan menyatakan dirinya dengan mengarahkan seorang individu untuk mencari atau menghindari, atau apabila bertemu, mengarahkan perhatian dan memberi respon terhadap jenis-jenis tekanan tertentu yang ada dalam diri seorang individu. Setiap kebutuhan secara khas dibarengi oleh perasaan atau emosi tertentu dan akan memakai cara-cara tertentu oleh seorang individu untuk meningkatkan kecenderungannya. Kebutuhan itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi biasanya kebutuhan itu bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku terbuka (atau fantasi) yang akan mengubah situasi permulaan sedemikan rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menyenangkan (meredakan atau memuaskan) individu (Murray, 1938).

E.     Hasil Wawancara Kami Dengan Pemulung
       Hasil wawancaranya masukan disini......ok.
       JANGAN LUPA LAMPIRAN (DOKUMENTASI FOTO) SESUDAH DAFTAR PUSTAKA




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemulung adalah pahlawan lingkungan hidup, mari kita sedikit peduli dengan mereka dan menghargai apa yang mereka lakukan bagi lingkungan ini. Dan bayangkan sejenak apabila tidak ada seorang pun mau melakukan pekerjaan sebagai pemulung. Apa yang terjadi dengan sampah kita? Apa yang terjadi dengan lingkungan kita?
Mereka tetap pada pekerjaan  mereka di tengah hiruk pikuk kota besar hidup yang serba kekurangan di  tengah perubahan dan  perkembangan  zaman yang sangat pesat dan hiruk kota besar sekarang ini  dan mereka tidak pernah menyerah  dengan  keadaan yang mereka jalaani dan berharap suatu hari nanti mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih layak dan berkecukupan  tidak perlu memungut sampah yang menurut sebagian orang berpikir negatif kepada mereka.
Pahlawan yang sangat berjasa dan tanpa pamrih akan tetapi begitu banyak orang yang tidak menyadari akan kegunaan pemulung di lingkungan sekitar kita.yang secara tidak langsung memilihara lingkungan kita dengan mendaur ulang sampah anorganik yang tidak dapat di uraikan.

B.     Saran
Mulai saat ini kita sebagai generasi muda dan untuk semua warga indonesia kita harus belajar menghargai pekerjaan orang apapun jenis pekerjaan mereka karena sesungguhnya di balik pekerjaaan yang menurut kita negatif tapi begitu banyak manfaat nya seperti “pemulung”karna tanpa pemulung lingkungan kita  tidak akan  terlihat sangat kotor dengan sampah-sampah anorganik yanng selalu kita hasilkan.
Jadi mulai saat ini bantulah pemulung dengan cara-cara kecil  seperti memisahkan sampah antara sampah organik dan anorganik,memberikan sampah itu kepada pemulung,dan jangan pernah menganggap pemulung sebeah mata karna mereka adalah pahlawan lingkkungan  hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA



























LAMPIRAN

0 komentar: