MAKALAH INTERAKSI SOSIAL BERSAMA PEMULUNG
23.57
By
Unknown
0
komentar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemulung,
ya pemulung yang sering mengambil
sampah-sampah di tempat sampah kita untuk mereka jual kembali dengan tujuan
untuk mendapat kan uang.mungkin itu sudah menjadi hal yang tidak asing bagi
kita semua begitu mudah menemukan
anak-anak yang sedang memulung di lingkungan sekitar kita akan tetapi taukah
kita bagaimana keadaan mereka? bagaimana
kerja keras nya mereka untuk menyambung hidup nya dan bersekolah? apa saja
pengalaman yang mereka alami? mengapa mereka harus memulung apakah tidak ada
pekerjaan lain kah yang dapat mereka lakukan? ya saya tahu itu semua yang
muncul di benak kita pertanyaan-pertanyaan yang sangat lumrah. dan di dalam makalah
ini kami akan menggambarkan sedikit bagaimana perjuangan mereka?dan resiliensi(kerja keras)mereka.
B.
Tujuan
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah character building dari dosen
C.
Manfaat
Agar kita dapat mengetahui pengertian dari pemulung
dan bagaiman kehidupan mereka sebagai pemulung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pemulung
Pemulung adalah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah tertentu untuk proses daur ulang. Pekerjaan pemulung sering dianggap
memiliki konotasi negatif.
Pemulung di bagi
menjadi 2 bagian yaitu:
1. pemulung lepas yaitu pemulung yang bekerja sendiri
tanpa mengandal kan bandar.
2. Pemulung bandar yaitu pemulung yang di pinjamkan uang
oleh bandar mereka dan memotong uang pinjaman tersebut saat membeli barang dari pemulung. Pemulung yang
berbandar hanya boleh menjual hasil mulung nya kepada bandar lain,dan
kebanyakan bandar-bandar itu memberikan
rumah kepada pemulung dan letak rumah itu satu tanah dan tidak berjauhan
dengan rumah sang bandar atau di mana tempat penampungan barang nya.
Pemulung adalah
pahlawan bagi lingkungan hidup kita.bagaimana tidak mereka bersedia dengan senang
hati mengmabil sampah-sampah kita yang dapat di daur ulang akan tetapi
kebanyakan orang tidak sadar akan hal ini bahkan banyak di daerah perumahan
yang memangsang tanda pemulung tidak boleh masuk!, padahal tanpa mereka sadari
hal itu tidak manusiawi. Padahal tanpa pemulung kita tidak akan tahu bagaimana
lingkungan kita mungkin kumuh penuh sampah karna tidak ada yang mengambilnya
untuk di daur ulang kembali. Maka dari sekarang peduli lah pada lingkungan dan
pemulung karena tanpa kita sadari mereka adalah pahlawan lingkungan hidup kita
semua.
B. Kehidupan Pemulung
Terdapat perumahan kumuh di
belakang gedung-gedung mewah Jakarta, hanya sebagian kecil orang mengetahui ada
banyaknya keluarga tinggal di rumah yang hanya berbahan beberapa kayu untuk
tetap memperkokoh rumahnya dan selebihnya adalah kardus. Semua yang tinggal
disana adalah pemulung, bahan-bahan untuk membuat rumah, mereka dapatkan dari
hasil memulung.
Memulung barang-barang bekas
adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan sesuap
nasi, supaya mereka dapat bertahan hidup. Mereka hanya berpikir untuk makan
hari ini, hari esok, dan hari-hari berikutnya. Hanya itu yang mereka inginkan,
karena memikirkan keinginan-keinginan lain yang memang mereka inginkan, tapi
itu hanya sia-sia dan impian semata. Impian yang tidak pernah terkabul, seperti
mereka ingin mempunyai sebuah rumah yang berbahan dasar semen dan batu bata
yang sangat kokoh, sehingga mereka tidak akan mengalami kebocoran ketika hujan
dan tidak merasakan terik matahari masuk ke celah-celah rumah seperti layaknya
rumah kardus mereka.
Menjadi seorang pemulung telah
mereka lakukan +20 tahun, sungguh miris mendengar telah berpuluh-puluh tahun
mereka menjadi seorang pemulung. Pemulung tak layak dikatakan sebagai pekerjaan
atau profesi, tetapi nyatanya di Indonesia, khususnya di ibukota Jakarta,
banyak penduduk di Jakarta adalah pemulung. Mereka jauhkan gengsi mereka untuk
mengambil botol-botol bekas diantara orang-orang sedang makan, mereka rela
mencari kardus, plastik, dan barang-barang bekas lainnya di tong sampah yang
sangat menyengat baunya. Apakah itu layak disebut pekerjaan? tentu saja tak
layak, tetapi apa mau dikata itu yang mereka lakukan demi melepaskan dahaga dan
kelaparan. Daripada sebagai pengemis yang hanya duduk-duduk meminta, tidak
melakukan sesuatu hal atau seorang preman memalak pengamen-pengamen jalanan.
Awalnya mereka merasakan letih
yang tak kunjung berhenti menjadi seorang pemulung dan sempat putus asa
susahnya hidup di Jakarta. Tetapi perasaan itu sirna, karena memikirkan
anak-anak mereka yang membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Itulah rasa
kebersamaan yang mereka miliki, perasaan sayang terhadap keluarga menghancurkan
segala keputusasaan mereka dan memberikan semangat tersendiri terhadap mereka
untuk tetap membahagiakan keluarganya. Terharu mendengar keluarga pemulung yang
hidup tak layak tetapi rasa kekeluargaan yang mereka miliki sangatlah besar.
Kita patut mengambil pelajaran
berharga dari pemulung, semangat, kasih sayang, dan kesabaran yang mereka
miliki. Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki sekarang, hidup di dunia
janganlah hanya berfoya-foya, menghabiskan uang, tetapi lihatlah orang-orang
kecil di sekitar kita yang sangat susah untuk mendapatkan makan apalagi uang
dan tempat tinggal yang layak seperti halnya keluarga-keluarga lain. Jangan
pernah mengeluh dengan apa yang dimiliki sekarang, jalani dengan rasa ikhlas,
selalu berdoa kepada Tuhan YME dan yakinlah Tuhan akan memberikan yang terbaik
buat kita. Sayangilah orang tua seperti orang tua menyayangi kita di waktu
kecil, karena tanpa merekalah kita tidak bisa hidup seperti saat ini, merasakan
hidup di dunia dengan kenikmatan yang Tuhan berikan.
Pemulung adalah pahlawan lingkungan hidup dan itu benar.
Pemulung sampah di sekitar kita, yang hampir tanpa kenal lelah dan bosan terus
memunguti sampah setiap harinya. Sampah di sekitar kita, berupa sampah plastik,
kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas koran yang tidak lagi berguna, bekas
- bekas besi yang tidak mudah di cerna oleh udara dan tanah dan
aneka sampah lainnya yang
mungkin bagi pemulung sangat
berguna sekali guna menyambung hidupnya dan keluarga mereka.
Pekerjaan mereka tentunya ikut membersihkan "Lingkungan
Dari Sekitar Tempat Tinggal Maupun Tempat Beraktivitas Kita".
Betapa mulianya pekerjaan mereka, tak mengenal, panas, hujan maupun angin.
melihat pekerjaan mereka, apakah kita Peduli terhadap Pemulung? Secara
jujur banyak yang tidak peduli, dan pernyataan kasarnya adalah, selama mereka
dapat uang, silahkan lakukan memulung sampah!
Bahkan banyak tempat disekitar kita yang memasang tanda
larangan bagi pemulung, dengan banyak alasan. Antara lain, curiga apabila salah
satu dari pemulung akan mencuri barang - barang kita yang masih berguna. Selama
kita mampu menjaga barang kita, mengapa takut dan curiga?
Ini satu ajakan dari sisi kemanusiaan, mari mulai
peduli dengan pemulung yang adalah pahlawan lingkungan hidup dengan cara
sederhana. Kumpulkan barang - barang kita, semisal botol air mineral, plastik,
kardus bekas makanan dll dalam satu wadah, kemudian apabila ada pemulung
datang, serahkan kepada mereka untuk di daur ulang di tempat yang
semestinya.
Dengan metode tersebut, maka kita sendiri telah peduli
lingkungan agar lingkungan kita menjadi bersih. Dan juga kita telah
menolong meringankan beban para pemulung dalam mengais rejeki dari mengumpulkan
sampah. Itu akan bernilai ibadah bagi kita.
D. Bermental Pemulung
Apa sih yang ada di benak kita ketika mendengar kata PEMULUNG? Sepertinya gak jauh dari lusuh, dekil, kotor, kumel, dan miskin, atau mungkin ada juga yang memberi cap mereka “Maling Jemuran”. Gambaran demikian memang tidak salah, walaupun tidak selamanya benar. Namun dalam realita mereka memang tervisualisasikan demikian.
Gambaran yang kita miliki tersebut sesungguhnya didasari oleh mata fisik, atau bisa disebut mata keduniaan. Karena mata fisik atau mata keduniaan yang kita miliki hanya mampu melihat sampai pada tataran fisik. Ia bisa melihat apa yang tersurat, namun tidak bisa melihat apa yang tersirat. Untuk bisa melihat apa yang tersurat maka anda harus menggunakan mata non-fisik anda. Mata yang mampu membantu Anda melihat yang tersurat. Yang mampu melihat jauh lebih dalam menembus dunia fisik. Dengan MATA MAKNA kita akan mampu meraih makna, hikmah, dan pelajaran dari setiap hal yang kita alami.
Kita hanya menggunakan MATA FISIK maka kita cenderung memperoleh gambaran ataupun kesimpulan yang cenderung NEGATIF. Buktinya? Ya seperti tadi. Namun dengan menggunakan MATA MENTAL maka kita akan memperoleh gambaran yang POSITIF terhadap PEMULUNG. Anda hanya harus melihat lebih jauh dan lebih dalam terhadap PEMULUNG, mari kita buktikan!
1. Tahukah Anda kalau seorang PEMULUNG merupakan pribadi yang MEMIMPIN? Pemimpin itu berasal dalam bahasa inggris berarti “lead” atau “to lead” yang berarti berada di depan, paling dahulu. PEMULUNG pantas disebut sebagai pribadi yang MEMIMPIN karena ia memiliki kebiasaan luar biasa, yakni berikhtiar menjemput rizki di pagi buta. Waktu di saat sebagian besar dari kita masih enak terlelap tidur. Untuk kebiasaan ini mereka pantas mendapatkan predikat ETOS KERJA EXCELLENT.
2. PEMULUNG bekerja mengais sampah. Melalui proses ini mereka mampu memilah untuk kemudian memilih barang-barang yang berharga di antara gundukan sampah. Mereka mampu melihat dan membedakan antara sesuatu yang berharga/bermanfaat dengan yang tidak. Mereka adalah pribadi yang memiliki KESADARAN PENUH akan hal-hal yang bermakna bagi kehidupan mereka. Dan mereka tidak segan-segan dan ragu untuk mendapatkannya.
3. Apa sih yang terjadi ketika seorang PEMULUNG tidak mendapatkan apa yang ia cari di satu tempat sampah? Menyerahkah? Jawabnya: tentu TIDAK! Anda akan mendapati mereka mencari tempat sampah yang lain, gundukan sampah yang lain. Hal ini menunjukkan mereka memiliki salah satu MENTAL SUKSES, mental pantang menyerah. Yang memberi mereka kekuatan untuk mencari dan mencoba lagi di waktu yang akan datang (masa depan). Bukankah masih banyak dari kita yang begitu mudah menyerah dalam meraih sesuatu ketika kegagalan menghampiri kita?
Mulai sekarang yuk kita lihat segala sesuatunya dengan MATA MENTAL kita. Mata yang menjadikan kita termotivasi untuk Bermental “PEMULUNG”.
Mereka adalah sosok
yang begitu mengagumkan! karena mereka tak pernah mengenal lelah, hujan, panas,
badai, siang, malam, pagi hari demi mendapatkan sampah yang dapat membuat
mereka tetap hidup dan membiayai sekolah anak-anak mereka .
Ya mereka seperti itu
demi memenuhi kebutuhan mereka dan itulah adalah desakan hidup mereka seperti
yang tertuang di teori desakan murray
dan inilah isi dari teori murray
“kebutuhan manusia berdiri sendiri-sendiri ,terpisah suku dari yang lain, yang artinya manusia merasa
harus memenuhi dan bekerja keras demi untuk menyambung hidup nya karna tanpa
mereka sadari mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri tanpa ada
bantuan dari pihak lain.dan itulah yang terjadi kepada mereka yang berusaha
dengan tangan mereka sendiri untuk melajutkan kehidupan mereka walau begitu
banyak rintangan dan penderitaan yang mereka alami tapi mereka tetap berusaha
keras dengan sekuat tenaga mereka untuk bertahan hidup karna mereka tidak dapat
memililh dan berbuat apa-apa karena ini sudah menjadi jalan takdir mereka yang berjuang hidup dari sampah
yang di hasilkan oleh masyarakat sekitar tempat mereka tinggal.
kebutuhan berdasarkan teori
kebutuhan atau need muray:
Pengertian
Kebutuhan (Needs) Kebutuhan adalah
suatu konstruk (fiksi atau konsep hipotesis) yang mewakili suatu daya dalam
diri seorang individu pada bagian otak, kekuatan yang mengatur persepsi,
apersepsi, pemahaman, konasi, dan kegiatan sedemikian rupa untuk mengubah
situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke arah tertentu. Kebutuhan kadang-kadang
langsung dibangkitkan oleh proses-proses internal tertentu pada diri seorang
individu, tetapi lebih sering (bila dalam keadaan siap) oleh terjadinya salah
satu dari sejumlah kecil tekanan yang secara umum efektif (pengaruh-pengaruh
lingkungan) dalam diri seorang individu. Jadi, kebutuhan menyatakan dirinya
dengan mengarahkan seorang individu untuk mencari atau menghindari, atau
apabila bertemu, mengarahkan perhatian dan memberi respon terhadap jenis-jenis
tekanan tertentu yang ada dalam diri seorang individu. Setiap kebutuhan secara
khas dibarengi oleh perasaan atau emosi tertentu dan akan memakai cara-cara
tertentu oleh seorang individu untuk meningkatkan kecenderungannya. Kebutuhan
itu mungkin lemah atau kuat, bersifat sementara atau tahan lama. Tetapi
biasanya kebutuhan itu bertahan lama dan menimbulkan serangkaian tingkah laku
terbuka (atau fantasi) yang akan mengubah situasi permulaan sedemikan
rupa untuk menghasilkan situasi akhir yang menyenangkan (meredakan atau
memuaskan) individu (Murray, 1938).
E.
Hasil Wawancara Kami Dengan Pemulung
Hasil wawancaranya masukan disini......ok.
JANGAN LUPA LAMPIRAN (DOKUMENTASI FOTO) SESUDAH DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemulung adalah pahlawan lingkungan hidup, mari kita sedikit peduli dengan mereka dan
menghargai apa yang mereka lakukan bagi lingkungan ini. Dan bayangkan sejenak
apabila tidak ada seorang pun mau melakukan pekerjaan sebagai pemulung.
Apa yang terjadi dengan sampah kita? Apa yang terjadi dengan lingkungan kita?
Mereka
tetap pada pekerjaan mereka di tengah
hiruk pikuk kota besar hidup yang serba kekurangan di tengah perubahan dan perkembangan
zaman yang sangat pesat dan hiruk kota besar sekarang ini dan mereka tidak pernah menyerah dengan
keadaan yang mereka jalaani dan berharap suatu hari nanti mereka bisa
mendapatkan hidup yang lebih layak dan berkecukupan tidak perlu memungut sampah yang menurut
sebagian orang berpikir negatif kepada mereka.
Pahlawan
yang sangat berjasa dan tanpa pamrih akan tetapi begitu banyak orang yang tidak
menyadari akan kegunaan pemulung di lingkungan sekitar kita.yang secara tidak
langsung memilihara lingkungan kita dengan mendaur ulang sampah anorganik yang
tidak dapat di uraikan.
B.
Saran
Mulai
saat ini kita sebagai generasi muda dan untuk semua warga indonesia kita harus
belajar menghargai pekerjaan orang apapun jenis pekerjaan mereka karena
sesungguhnya di balik pekerjaaan yang menurut kita negatif tapi begitu banyak
manfaat nya seperti “pemulung”karna tanpa pemulung lingkungan kita tidak akan
terlihat sangat kotor dengan sampah-sampah anorganik yanng selalu kita
hasilkan.
Jadi
mulai saat ini bantulah pemulung dengan cara-cara kecil seperti memisahkan sampah antara sampah
organik dan anorganik,memberikan sampah itu kepada pemulung,dan jangan pernah
menganggap pemulung sebeah mata karna mereka adalah pahlawan lingkkungan hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
0 komentar: