I.PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sejak jaman dahulu, manusia sangat
mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk
makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk
kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar
manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya
digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama
mengenal dan menggunakan tanaman sayuran yang berkhasiat obat sebagai salah
satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman
sayuran berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara
turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan
oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah
lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi
Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan
relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu)
dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sukandar, 2006). Sayur Pare yang sering
digunakan sebagai lalapan ternyata mengandung khasiat lebih bagi kesehatan.
Pare alias paria kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid. Pare
mengandung alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP30 (momordica antiviral
protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV/AIDS (Zheng et al. 1999;
Grover dan Yadav, 2004). Akan tetapi, biji pare juga mengandung triterpenoid
yang mempunyai aktivitas anti spermatozoa, sehingga penggunaan biji pare secara
tradisional dengan maksud untuk mencegah AIDS dapat mengakibatkan infertilitas
pada pria (Girini et al. 2005; Naseem et al. 1998)..
B. TUJUAN
Ø Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tanaman sayuran pare dan mengetahui
teknik budidayanya dan manfaatnya .
C. MANFAAT TANAMAN SAYUR PARE
Rasa
buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam pare
ini.
Manfaat pare bagi kesehatan manusia adalah:
a) Dapat
merangsang nafsu makan
b) Dapat
menyembuhkan penyakit kuning
c) Memperlancar
pencernaan
d) dan
sebagai obat malaria
Ternyata
daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak kalah
dengan
buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
Dapat
menyembuhkan mencret pada bayi
Membersihkan
darah bagi wanita yang baru melahirkan
a) Dapat
menurunkan panas
b) Dapat
mengeluarkan cacing kremi
c) Dapat
menyembuhkan batuk
d) Dari
beberapa analisa bahan gizi
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anda
tidak menyukai pare karena pahitnya? Cobalah baca ulasan berikut, karena pare
ternyata mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Jenis sayuran ini banyak dijumpai
di seluruh daerah di Indonesia. Pahit rasanya tapi kaya manfaatnya. Pare
merupakan jenis sayuran yang tak asing lagi bagi kita. Pare mudah di jumpai
mulai dari pasar tradisional hingga di supermarket. Namun mungkin hanya sedikit
orang yang memasukkan sayuran ini ke dalam keranjang belanjaannya. Hal ini
mungkin karena masih sedikit informasi mengenai khasiat sayuran yang banyak
tumbuh di daerah tropis ini. Khasiat pare selama ini diketahui dari berita yang
tersebar dari mulut ke mulut. Sejak zaman dahulu, khasiat pare ini telah
diketahui oleh bangsa Cina. Pare digunakan sebagai obat
penurun panas, obat diare, dan juga digunakan untuk
menangkal keracunan makanan. Berikut ini beberapa manfaat
pare bagi kesehatan: Melawan sel kanker,
membuktikan bahwa pare dapat digunakan untuk melawan sel kanker. Penelitian ini
menggunakan tikus sebagai binatang percobaan. Tikus-tikus yang telah diinjeksi
sel kanker di dalam perutnya, diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan
sel kanker. Hasilnya, ternyata sel kanker yang
terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari
salah satu kandungan pare, yaitu lesichin yang berfungsi untuk mengaktifkan
kerja kekebalan yang berfungsi untuk melawan sel kanker. Bagi orang yang sehat
pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena kanker. Menurunkan kadar
gula Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus percobaan.
Tikus-tikus itu diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak
pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu
turun secara bertahap. Penurunan kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari
zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di dalam biji pare.
Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan dalam
penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat
yang terkandung di dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa
dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi. Bila kadar gula dalam darah
dalam kondisi rendah dapat dipertahankan, hal ini juga berhubungan dengan
pembakaran lemak sehingga dapat dijadikan cara untuk mencegah kegemukan.
Kandungan dan khasiat lain Khasiat pare tidak hanya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Selain serat, pare juga banyak mengandung vitamin C, karotin, dan kalium. Serat
bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi
sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan
mata. Karotin dapat meningkatkan aktivitas mata. Dengan kandungan ini, maka pare
dapat untuk mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium
berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat
untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Vitamin C
yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml. Vitamin C ini berfungsi
untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan
oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare dapat mencegah munculnya noda
hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga dapat mengatasi terganggunya
nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga pare sangat cocok
bila dimasak pada saat musim kemarau.
Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga
diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan
bekerja untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat
yang dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu
pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit
jantung dan lain-lain. Untuk
mencegah terjadinya hal tersebut, dibutuhkan antioksidan.
Melihat sedemikian banyak khasiat yang dapat diperoleh
dari pare, mungkin mulai sekarang pare akan menjadi sayuran idola. Namun
mengingat rasa pare yang pahit, mungkin timbul keengganan untuk mengonsumsi
pare setiap hari. Untuk mengurangi rasa pahit buah pare dapat dilakukan dengan
merendam atau mencuci irisan buah pare pada air garam. Selain itu cara alternatif
untuk mendapatkan khasiat pare tanpa terganggu olah rasa pahitnya yakni dengan
dibuat teh. Rasa pahit yang merupakan ciri khas pare tidak akan begitu terasa.
Oleh karena teh pare ini juga mengikutsertakan bijinya, maka seluruh zat
berkhasiat yang terkandung di dalam biji pare dapat diperoleh dengan maksimal.
Meski memiliki khasiat yang luar biasa, sebaiknya jangan
mengonsumsi pare secara berlebihan, terutama untuk wanita hamil, sebaiknya
batasi dalam mengonsumsi pare. Karena, pada percobaan yang dilakukan terhadap
tikus hamil menunjukkan, pemberian jus pare dapat menimbulkan keguguran.
Sebaiknya konsultasikan hal tersebut kepada dokter Anda. (Disadur dari berbagai
sumber)
III. PEMBAHASAN
Pare
(Momordica charabtia)
Tanaman pare adalah tanaman sayuran, dan juga bisa juga
digunakan sebagai tanaman herba semusim yang banyak tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini hidupnya
menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal,
berbulu, berbentuk lekuk tangan
atau menjari, dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna
kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika
masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, berbintil-bintil, bulat telur
memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras,
warna cokelat kekuningan.
Tanaman pare yang di tanaman di lahan dasar- dasar
perlindungan Tanaman pada awalnya benih langsung ditanam dilahan, namun dari 70
tanaman yang ditanam hanya 8 tanaman yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena
cuaca yang terlalu panas, jarang disiram dan gulma yang banyak. Pada akhirnya
kami menyemai tanaman pare sebelum ditanamkan di lahan. Setelah tanaman
dipindahkan ke lahan, ada beberapa tanaman yang mati karena layu dan kering.
Tanaman pare yang mati disulam kembali.
Pare,
sangat bermanfaat untuk mengobati ganggua lever, mengendalikan diabetes
melitus, menurunkan kadar kolesterol, sebagai anti virus, mengatasi gangguan
sariawan, mengatasi gangguan demam, mengobati penyakit jantung dan stroke Manfaat
Pare Sebagai Penangkal Sel Kanker Salah satu manfaat pare
untuk kesehatan adalah dapat menjadi penangkal sel kanker. Hal ini telah
dibuktikan dalam suatu penelitian di Jepang. Dalam penelitian tersebut,
digunakan beberapa tikus yang diinjeksi sel kanker kemudian diinjeksi dengan
ekstrak pare. Sayur pare tumbuh subur pada daerah dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar
ditanah terlantar, tegalan, ditanam dipekarangan rumah atau dapat juga
dbudidayakan. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk
spiral, bercabang banyak, berbau tidak sedap dengan daun tunggal bertangkai dan
letaknya berselang-seling. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal
berbentuk jantung dan berwarna hijau tua. Buah pare memiliki rasa yang pahit
oleh karenanya sangat sedikit orang yang suka untuk mengkonsumsi buah pare
ini. Buah pare ini dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam olahan
makanan, diantara dibuat menjadi sayur
Pare atau Paria.
Dari rasanya yang pahit itu ternyata buah Pare mengandung banyak sekali
manfaat untuk tubuh kita. Buah Pare mampu untuk mencegah dan mengobati
berbagai macam penyakit kronis. Pahit tetapi menyehatkan.Berikut
adalah kandungan beberapa zat yang bermanfaat di dalam buah Pare yang
bermanfaat untuk tubuh kita:
- Buahnya
yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan zat warna Daunnya mengandung
zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor,
vitamin A, B1 dan C yang terkandung dalam buah pare, bermanfaat untuk
menjaga kecantikan kulit. Yaitu menjaga kerusakan kulit yang
diakibatkan oleh sengatan utra violet. Ini berarti buah pare dapat
mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara
akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Sedangkan bijinya
mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
- Salah
satu manfaat sayur pare untuk kesehatan adalah dapat menjadi
penangkal sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian
di Jepang. Dalam penelitian tersebut, digunakan beberapa tikus yang diinjeksi
sel kanker kemudian diinjeksi dengan ekstrak sayur pare. Setelah
mereka mengamati perkembangan sel kanker dalam tubuh tikus tersebut,
hasilnya menampakkan bahwa sel kanker yang di injeksi berhenti berkembang.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan manfaat buah pare sebagai
penangkal sel kanker. Manfaat ini dapat diperoleh karena pare
mengandung zat lesichin yang dapat meningkatkan kekebalan untuk menangkal
perkembangan sel kanker. Tidak hanya itu, sayur pare juga memiliki
kandungan beberapa zat yang dapat mencegah sel kanker. Sehingga bagi
Anda yang bukan penderita kanker dapat mengonsumsi buah pare untuk
mencegah serangan kanker.
- Selain
sebagai makanan, pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan. Kadar kalsium
didalam sayur pare tergolong tinggi, sehingga mampu
menaikkan produksi sel-sel beta dalam pancreas untuk menghasilkan insulin.
Bila insulin dalam tubuh mencukupi, mungkin kadar glukosa membanjir
dapar dicegah, sehingga kadar glukosa dalam darah akan menjadi normal atau
menjadi terkontrol Senyawa fitokimia lutein dan likopen didalam sayur
pare berkasiat sebagai anti kanker, antibiotika, antivirus, perangsang
produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah,
perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus. Prof Lee-Huang dari
Universitas New York juga menemukan zat yang luar biasa pada
sayur pare, yakni senyawa anti HIV-AIDS yaitu alpha-momorchorin,
beta-momorchorin dan MAP 30 (Momordica antiviral protein 30). Zat
berkhasiat ini banyak terdapat pada biji pare tua. Di amerika sendiri, kapsul berisi bubuk biji pare sudah
lazim dipasarkan.Obat tersebut diakui dapat menahan laju
perkembangan virus HIV-AIDS. Berkat terapi sayur pare, para
pengidap HIV-AIDS di Thailand dan Amerika Serikat secara klinis tampak
lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tak berlebihan kiranya,jika
para ahli di dunia medis optimis dalam 10 tahun kedepan, bakal ditemukan
obat untuk memerangi HIV-AIDS.
- Sayur
pare juga kaya serat, vitamin C, karoten, dan kalium. Seratnya baik untuk menjaga
kesehatan pencernaan, dan karotennya dapat meningkatkan aktivitas dan
kesehatan mata, seperti karoten pada wortel. Kalium punya kemampuan
mengatasi konsumsi natrium yang berlebihan sehingga membuat pembuluh darah
lebih lentur, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Sedangkan vitamin
C pada sayur pare punya khasiat memelihara kecantikan dan mengatasi
ancaman dari sinar ultra violet. Nah ternyata ternyata sayur pare
bermanfaat untuk kecantikan juga kan.., ini dikarenakan setiap 100 gram
pare mengandung 120 ml vitamin C. ternyata buah pare banyak sekali
khasiatnya bukan, dan bagaimana soal rasa pahitnya, Anda bisa merendamnya
denga air berkali-kali, atau mencucinya dengan air garam, niscaya rasa
pahit tersebut akan hilang.
- Bagian
pare yang memiliki kashiat antara lain: Pare yang masih muda digunakan
sebagai obat diabetes, gangguan pencernaaan, obat malaria, penyakit kuning
dan bronkhitis. Daun pare juga tidak kalah penting dengan buahnya.
Beberapa manfaat daun pare, diantaranya dapat menyembuhkan batuk,
menurunkan panas, mematikan cacing kremi, mengobati bisul, dan bermanfaat
juga untuk membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan. Selain
buah dan daunnya, bagian pare yang juga bermanfaat untuk mengobati
penyakit, adalah akarnya. Akar pare berkasiat untuk mengobati disentri
amuba dan wasir. Biji pare sendiri, merupakan atioksidan yang cukup kuat
yang dapat menghambat pembentukan sel kanker dan mencegah penuaan
dini.
Cara
pengobatan menggunakan buah pare antara lain:
1.
Diabetes
atau kencing manis
Siapkan 200 gram buah pare yang
telah dicuci dan diiris tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1
gelas.Minum air rebusan tersebut tiap hari. Cacingan Seduh 7 gram daun pare
dengan air panas,dinginkan lalu saring air rebusannya.Tambahkan satu sendok the
madu,minum sebelum sarapan.
2.
Demam
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan segelas air
dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari sebanyak
setengah gelas.
3.
Bisul
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga tersisa
satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.
- Disentri Amuba
Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong
.Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu
minum.Tambahkan sedikit gula bila perlu.
- Wasir
Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus.oleskan ramuan
ini pada wasir.
- Bronkhitis
Sediakan dua buah pare, lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan
madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik
untuk menyembuhkan anemia,radang perut,sakit pada hati,nyeri haid,reumatik
dan melangsingkan tubuh.
Meskipun pare begizi tinggi
dan dapat mengobati berbagai macam penyakit, namun bagi wanita
hamil,tidak dianjurkan mengkonsumsi pare.Pasalnya pare,mengandung senyawa yang
dapat menggugurkan kandungan. Selain itu, batasi juga konsumsi pare pada
anak-anak,karena pare dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dikawatirkan
kadar gula anak akan anjlok atau menurun,padahal gula berperan dalam penting
dalam pertumbuhan anak.
B.
USAHATANI PARE
A.
Syarat Tumbuh
Pare
mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi
1) Dapat
menyesuaikan diri terhadap iklim yang berlainan baik suhu dan curah hujan yang
tinggi
2) Dapat
hijau sepanjang tahun dan tidak tergantung musim
3) Membutuhkan
drainase tanah yang cukup baik
4) Memerlukan
tanah yang gembur dan banyak mengandung bahan organik
5) Memerlukan
PH antara 5 - 6
6) Ketinggian
antara 1 meter hingga 1500 meter dpl.
B.
Pengolahan Tanah
Tanah yang akan ditanami pare diolah terlebih dahulu
dengan membersihkan dari tanaman lain seperti rumput dan mencangkul tanah agar
gembur, minimal 10 hari sebelum tanaman pare ditanam. Buat guludan dengan
ukuran lebar 150 cm sampai dengan 250 cm, sedangkan panjangnya dapat mencapai
10 meter atau disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Antara guludan satu
dengan guludan yang lainnya dibuat parit dengan lebar 75 cm dan kedalaman 30
cm. Arah pembuatan guludan sebaiknya membujur dari utara ke selatan dengan maksud
agar tanaman mendapat sinar matahari langsung dan penuh untuk proses
fotosintesa. Buat lubang tanam dengan panjang 25 cm, lebar 25 cm dan dalam 25
cm (25x25x25) atau bisa juga dengan ukuran 50 x 50 x 50. Jarak antar lubang
tanam 75 cm x 75 cm atau 100 cm x 100 cm.
C.
Benih/ bibit
Ada dua jenis benih yang dapat dipakai untuk
penanaman pare. Jenis pertama adalah benih/ biji yang langsung ditanam dilapang
dan yang kedua adalah benih yang telah melalui proses persemaian. Pemakaian
kedua jenis ini tergantung pada musim dimana penanaman akan dilakukan. Kalau
penanaman dilakukan pada musim penghujan lebih baik penanaman dilakukan dengan
menggunakan benih/ biji langsung, karena daya tumbuh benih dilapang pada
kondisi tersebut dapat baik. Sedangkan apabila penanaman dilakukan pada musim
kemarau sebaiknya penanaman dilakukan dengan menggunakan benih yang telah
disemai terlebih dahulu, karena akan terjamin daya tumbuh benih yang akan
ditanam dilapang. Benih sebaiknya ditanam berasal dari tanaman yang sehat, kuat
dan mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi. Untuk itu disarankan memakai
benih yang telah berlabel yang telah direkomendasikan oleh Balai Pengendalian
Mutu dan Sertifikasi Benih.
D.
Penanaman
Penanaman dapat dilakukan melalui dua cara. Cara
pertama benih/ biji langsung ditanam dan cara kedua benih disemaikan terlebih
dahulu ditempat terpisah sampai benih tersebut tumbuh beberapa helai daun, baru
di pindah dilapangan.
E.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Pemeliharaan tanaman pare dilapang meliputi penyiangan,
penyulaman, pembumbunan, pemangkasan, pembungkusan, pembebanan, pembuatan turus
dan para-para.
Ø
Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan semua jenis
tanaman yang tumbuh selain tanaman pare. Tanaman jenis lain dapat berupa
rumput-rumputan, gulma, dan tanaman lainnya. Pembersihan ini dilakukan
disekitar batang/ akar tanaman atau diantara parit-parit yang ada dengan
menggunakan tangan (dicabut), kored atau cangkul. Penyiangan tanaman dilakukan
untuk mengurangi atau menghindari persaingan antara tanaman pare yang ditanam
dengan jenis tanaman lain yang mungkin tumbuh disekitar tanaman pare dalam
penyerapan unsur-unsur hara, air dan matahari. Disamping itu penyiangan
dilakukan untuk menghindari kemungkinan tumbuhnya hama dan penyakit yang
mungkin timbul dari tanaman yang tumbuh selain tanaman pare.
Ø
Pemangkasan
Pemangkasan
tanaman pare dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan batang utama. Tinggi ideal
batang utama tanaman pare adalah 2 - 3 meter. Jika panjangnya melebih dari itu,
tanaman tidak produktif lagi oleh karena itu tanaman perlu dipangkas. Tunas
yang akan tumbuh dari hasil pemangkasan tersebut dialihkan kesamping melalui para-para.
Sebagai awal perambatan tunas yang tumbuh tersebut dapat digunakan tali.
Ø
Pembungkusan
Untuk menghasilkan buah pare yang mulus dan
permukaan kulit tidak bolong, maka sebaiknya dilakukan pencegahan melalui
pembungkusan buah pare. Tindakan pembungkusan buah pare ini dimaksudkan adalah
untuk mencegah serangan lalat buah yang menyerang buah pare pada waktu usia
muda. Bahan pembungkus dapat digunakan kertas atau daun pisang yang telah
kering (klaras). Waktu ideal dilakukannya pembungkusan adalah pada waktu
tanaman telah menghasilkan buah pare dengan ukuran batang korek api, atau
kurang lebih berumur kira-kira 1,5 bulan.
F.
Pemupukan
Salah
satu bagian dari pemeliharaan tanaman pare adalah pemupukan. Pemupukan
dilakukan untuk mendapatkan tanaman sehat, kuat dan dapat berproduksi sesuai
dengan potensi yang ada dalam tanaman tersebut. Pemupukan dasar dilakukan pada
1 - 2 minggu sebelum tanaman pare ditanam, atau dilakukan pada saat pengolahan tanah
atau pada waktu pembuatan lubang tanam. Beberapa petani sayuran di Jakarta Timur,
pemberian pupuk dasar dilakukan dengan cara membenamkan sebanyak 2 - 3 kg pupuk
kandang yang sudah matang kedalam lubang tanam dan biasanya ditambah 15 - 20
gram pupuk NPK perlubang tanam. Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah
tanaman telah berumur 3 minggu. Dosis pemupukan diberikan sangat tergantung
pada jenis tanah dan iklim setempat dimana tanaman pare ditanam. Untuk jenis
tanah yang berpasir kombinasi pupuk urea, TSP, dan KCI yang diberikan sebaiknya
dengan perbandingan 1 : 2 : 2, sedangkan untuk jenis tanah liat sebaiknya
diberikan pupuk dengan kombinasi urea, TSP, dan KCl sebanyak 1 : 2 : 1.
G.
Pembuatan Turus dan Para-para
Tanaman
pare merupakan tanaman yang merambat dan menjalar, oleh karena itu diperlukan
suatu tempat dimana nantinya buah pare tersebut dapat bergantung dengan baik,
sehingga pertumbuhan buah pare dapat maksimal. Turus dibuat untuk memanjat
batang utama pare, sedangkan para-para digunakan untuk menjalarnya tunas-tunas
dari batang utama yang nantinya akan menghasilkan buah pare. Tinggi turus dan
para-para berkisar 1,5 sampai 2 meter. Hal ini dengan mempertimbangkan agar
mudah dalam pemeliharaan tanaman terutama pada waktu panen dan mudah dalam
melakukan penyiangan dan pembumbunan serta mudah dalam mengontrol tanaman dari
gangguan hama dan penyakit tanaman. Berbagai macam cara dan bentuk pembuatan
turus dan para-para. Bahan yang dipakai sebaiknya bambu dengan ukuran sedang.
Sebagai penghubung antara tanaman satu dengan yang lainnya diberikan tali.
H.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pare
Salah
satu syarat agar tanaman pare dapat tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan
buah adalah tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman harus terbebas dari
gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud dengan hama adalah semua
jenis hewan yang dapat mengganggu tanaman sehingga merugikan bagi tanaman
tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adalah semua jenis gangguan pada tanaman
yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan kekurangan unsur hara dalam tanaman.
Pengendalian
hama dan penyakit tanaman harus didasarkan pada prinsip ambang ekonomi, artinya
pengendalian hama dan penyakit baru dapat dilakukan secara intensif apabila
dari segi ekonomi serangan hama dan penyakit mengakibatkan kerugian yang cukup
besar. Disamping itu dalam mengendalian hama dan penyakit prioritas
pengendalian dengan cara memperbaiki kondisi lingkungan setempat, sedangkan
aplikasi pestisida dilakukan pada urutan terakhir.
J.
Pasca Panen
Setelah
dipetik sebaiknya pare sudah mulai ditaruh pada suatu wadah. Untuk keperluan
pasar tradisional sebaiknya digunakan karung-karung yang bersih. Pare disusun berdiri
dalam karung, hal ini menghindari pare tertimbun dengan beban berat diatasnya.
Pada waktu mengangkat atau menaruh jangan sampai dilempar untuk menghindari
memar pada tanaman pare. Untuk memenuhi konsumsi pasar supermarket sebaiknya
dikemas dengan menggunakan plastik tipis dan tembus pandang. Sebelum dikemas
dengan plastic sebaiknya pare dibersihkan dari kotoran yang menempel pada pare,
sehingga diharapkan penampilannya baik bersih dan rapi.
KHASIAT RASA PAHIT PARE
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk,
radang tenggorokan, Sakit Mata merah, Demam, malaria.; Menambah napsu makan,
kencing manis, Rhematik, Sariawan; Bisul, Abses, Demam, malaria, sakit lever,
sembelit, cacingan;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Buah, biji, bunga, daun dan akar.
Kegunaan
:
Buah:
a)
Batuk,
radang tenggorok (pharyngitis).
b)
Haus
karena panas dalam.
c)
Mata
sakit dan merah.
d)
Demam,
malaria.
e)
Pingsan
karena udara panas (heatstroke).
f)
Menambah
napsu makan.
g)
kencing
manis.
h)
Disentri.
i)
Rheumatism,
rematik gout.
j)
Memperbanyak
air susu (ASI).
k)
Datang
haid sakit (dismenorrhoea).
l)
Sariawan.
m)
HIV-AIDS.
Bunga:
Ø Pencernaan terganggu
Daun:
a)
Cacingan.
b)
Luka,
abses, bisul.
c)
Erysipelas.
d)
Terlambat
haid.
e)
Sembelit,
menambah napsu makan.
f)
Sakit
lever.
g)
Demam.
h)
Melancarkan
pengeluaran ASI.
i)
Sifilis,
kencing nanah (Gonorrhea).
j)
Menyuburkan
rambut pada anak balita.
Akar:
Ø Disentri amuba.
Ø Wasir.
Biji:
a)
Cacingan.
b)
Impotensi,
c)
Kanker.
PEMAKAIAN:
Ø Untuk minum: 15-30 g di juice atau di rebus.
Ø Pemakaian luar. Buah atau daun secukupnya digiling halus,
untuk pemakaian setempat pada luka bakar, bisul, abses, eksim, digigit
serangga, biang keringat (miliaria), melancarkan pengeluaran ASI, dan
sebagainya.
CARA
PEMAKAIAN:
1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke:
Ø Satu buah pare mentah yang masih
segar dicuci bersih, lalu dibelah.Buang isinya, potong- potong secukupnya, lalu
direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring,minum.
2. Diabetes:
Ø 200 g buah pare segar dicuci bersih
lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong
kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan dihangatkan
dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum, lakukan setiap
hari.
Ø 200 g buah pare dicuci bersih lalu
diiris tipis-tipis. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring,minum, Lakukan setiap hari.
3. Disentri.
Ø Buah pare segar dicuci lalu dibelah,
isinya dibuang. Parut atau dijuice, airnya diminum. Segera minum air matang.
Satu kali minum 200 cc.
4. Disentri amuba, diare:
Ø Ambil akar pare yang masih segar
sebanyak 30 g. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir
secukupnya lalu diminum.
5. Cacingan pada anak:
Ø Daun segar sebanyak 7 g, diseduh
dengan 1/2 cangkir air panas.Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh
madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
Ø Ambil dua sampai tiga biji pare.
Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum
air hangat. Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.
6. Menyuburkan
rambut yang tipis dan kemerahan:
Ø Ambil segenggam daun pare, cuci
bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas.
Ramuan ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring,
airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.
Ø Ambil daun pare yang masih segar
secukupnya, lalu dicuci bersih.Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu
diperas dengan sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala. Lakukan
setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi dan anak balita.
7. Bisul, abses:
Ø Ambil segenggam daun pare, cuci
bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring, minum.
8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan:
Ø Segenggam penuh daun pare dicuci
bersih, lalu ditumbuk halus.Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu
disaring. Air saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi
hari sebelum makan.
9. Kencing nanah:
Ø 6 lembar daun pare, 2 jari akar
jayanti, 2 jari kulit kemboja, 1 jari rimpang temulawak, 3 jari gula enau,
dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan makalah diatas,maka
penulis mengambil kesimpulan bahwa;
Ø
Pare
merupakan tanaman sayuran yang juga sanagat bermanfaat bagi kesehatan manusia
seperti dapat mengobati dan mencegah berbagai macam jenis penyakit
Ø Keberhasilan
budidaya tanaman pare sangat ditentukan dari penggunaan teknik budidaya yang
dipakai, kecermatan dalam melakukan pemeliharaan dan pengendalian, dan
sangajuga sangat dipengaruhi oleh benih yang berkualitas.
Ø Kapsul
berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan.Obat tersebut diakui dapat
menahan laju perkembangan virus HIV-AIDS. Berkat terapi sayur pare,
para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan Amerika Serikat secara klinis tampak
lebih sehat dan berat badannya meningkat.
Ø
DAFTAR PUSTAKA
·
Adimunca C. 1996. Kemungkinan Pemanfaatan
Ekstrak Buah Pare Sebagai Bahan Kontrasepsi Pria. Cermin Dunia Kedokteran.
112:12-14
·
Basch E, Gabardi S, Ulbricht C, 2003, Bitter
melon (Momordica charantia): a review of efficacy andsafety, Am J
Health Syst Pharm., 60(4): 356-9.
·
Chuthbert AW, Wong PYD. 1986. Elektrogenc anion
secretion in cultured rat epididymal epithelium.Physio. 78:335-345.
·
Dixit VP, Kimnna P, Bhargava SK. 1978. Effects
of Momordica charantia L. Fruit extract on the Testicular Function of
Dog. J. Med. Plant Res. 34:280.
·
Ganote CE, Seabra-Gomes R, Nayler WG, Jennings
RB. 1975. Irreversible Myocardial Injury in Anoxia Perfused Rat Hearts. Am.
J. Pathol. 80:419.
·
Girini MM, Ahamed RN, Aladakatti RH, 2005,
Effect of graded doses of Momordica charantia seedextract on rat sperm:
scanning electron microscope study, J BasicClin Physiol Pharmacol.,
16(1):53-66.
·
Grover JK, Yadav SP, 2004, Pharmacological
actions and potential uses of Momordica charantia: a review, J
Ethnopharmacol., 93(1):123-32.
·
Herman MJ. 1996. Pemanfaatan hormon dalam
kontrasepsi. Cermin Dunia Kedokteran. 112: 5-11.
0 komentar: